Selasa, 08 April 2014

Seperti Daun Jati Kering

Photo By Googling
          Nampaknya setahuku, tak sedikit orang yang merasa "keren" bila mengutip pendapat dari pakar Barat. Padahal kutipan dari pakar negeri sendiri tidak kalah "apik" dalam hasil pemikiran cendikiawan Barat. Aku memberanikan diri untuk memposting tentang "Seperti DaunJati Kering" ini karena hasil dari membaca buku. Bukan bermaksud sok. Aku hanya ingin membagikannya kepada kalian; reader. Buku yang saya baca ini secara keseluruhan berisi tentang pemahaman diri sendiri, namun secara mendetail dan tidak muluk, serta membuka pemikiranku yang tadinya kecil menjadi pemikiran yang darinya itu kecil menjadi sedikit demi sedikit membesar.


          Aku akan mengutip hal yang menarik dari buku yang ku baca tadi. Sebuah pitutur atau nasihat yang tercantum dalam karya sastra klasik Jawa berjudul Serat Wedhatama, karya dari seorang raja keraton Puro Mangkunegaran Surakarta, bernama Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati Mangkunegara IV(1809-1881). Komposisi karya itu berupa puisi dalam bahasa jawa. Berikut cuplikkan dari bait ke-29 yang cara melantunkannya dikemas dalam tembang sinom :

          Bonggan kan tan merlokena,
          Mungguh ugering ngaurip,
          Uripe lan tri prakara,
          Wirya arta tri winasis,
          Kalamun kongsi sepi,
          Saka wilangan tetelu,
          Telas tilasing janma,
          Aji godhong jati aking,
          Temah papa papariman ngulangdara. 


(Salah sendiri yang tak mau peduli,
Terhadap landasan hidup,
Hidup berdasarkan tiga hal,
Keluhuran,
Kesejahteraan baik materi dan nonmateri,
dan kepandaian,
Bila tidak memiliki, satu diantara tiga itu,
Habislah arti sebagai manusia,
Masih berharga daun jati yang kering,
Akhirnya menderita,
Jadi peminta-minta.)


          Dari penggalan puisi diatas cukup jelas itu menyimpan makna sebagai penyemangat untuk kita, agar berusaha mengejar cita-cita. Ia menyimbolkan bahwa kesuksesan seseorang bila ia mendapatkan dan menggenggam keluhuran, kesejahteraan materi dan nonmateri,serta kecerdasan berpikir. Tanpa memiliki satu hal dari tiga tersebut, maka orang akan dicampakkan. Hidupnya masih kalah bermanfaat dibanding dengan daun jati kering. Daun jati saja masih bisa digunakan untuk membungkus makanan tradisional tempe.

          Maka dari itu, selama masih ada waktu mulai dari sekarang merencanakan kesuksesanmu. Mungkin itu terdengar lucu untuk yang tidak menganggap ini serius, namun pandangan setiap orang itu berbeda. Melangkah dengan pasti. Orang yang berusaha dengan sungguh, tidak akan pernah menjadi sia-sia, tergantung dari kita sendiri yang menyikapi semunya, karena kebahagiaan itu selalu ada.

          Semoga apa yang aku posting ini juga tidak menjadi sia-sia, maaf bila ada salah kata juga silahkan memberi kritik dan saran melalui komentar. Masih banyak yang harus aku pelajari, terima kasih atas kunjungannya. See you in the next post.










*Book : LMT (Life Management Training) Seno Hadi Sumitro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar